Di Indonesia jumlah anak yang terkena autis semakin meningkat pesat, hal tersebut dikuatkan kemarin malam sekitar pukul 20.15 WIB dengan statemen yang diungkapkan oleh pembawa acara “Mengenal Anak Autism” yang ditayangkan oleh Elsinta TV. Dia menyatakan bahwa saat ini satu dari seribu anak Indonesia terkena gangguan autis, mengenai kebenaran pernyataan tersebut, belum pasti, mungkin saja hanya spekulasi dan tidak berdasarkan pada riset atau sensus penderita autis di setiap wilayah.
Namun coba kita telusuri, dari pernyataan tersebut jika kita kalkulasi secara serampangan, jika diestimasikan bahwa jumlah anak usia dini di Indonesia sekitar 20% saja, berarti jumlah anak Indonesia 65 juta jiwa dari sekitar 280 juta total penduduk indonesia, berarti jika perseribu anak salah satunya adalah autis, jumlah anak dengan gangguan autis berjumlah sekitar 65.000 anak. Dan bisa bertambah jika jumlah anak angkanya ternyata lebih besar dari perkiraan diatas. 65.000 anak dengan gangguan autis adalah jumlah yg besar, jika mengingat minimnya professional yang focus dalam melakukan penanganan anak dengan gangguan perkembangan dan mempertimbangkan bahwa penanganan anak autis adalah one on one/ satu anak satu orang terapis.
Jika mereview dari beberapa hasil penelitian yang dikeluarkan oleh para ahli, tentu saja angka tersebut sangat mendekati kebenaran, lihat saja sejak 1980 di Kanada dan Jepang pertambahan jumlah anak yang terkena gangguan autis mencapai 40 persen. Di California pada tahun 2002 disimpulkan terdapat 9 kasus autis per-harinya. Di Amerika Serikat disebutkan autis terjadi pada 60.000 - 15.000 anak dibawah 15 tahun. Kepustakaan lain menyebutkan prevalens autis 10-20 kasus dalam 10.000 orang, bahkan ada yang mengatakan 1 diantara 1000 anak. Di Inggris pada awal tahun 2002 bahkan dilaporkan angka kejadian autis meningkat sangat pesat, dicurigai 1 diantara 10 anak menderita autisma. ( 04/09/2006, Dr. Widodo Judarwanto SpA).
Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Suwanto mengatakan, di Jatim tahun 2009 terdapat 388 SLB dengan jumlah siswa 13.159 orang. Selain itu, terdapat 93 sekolah inklusi dengan siswa berkebutuhan khusus 1.476 anak dan 15% diantaranya adalah anak autis